Notification

×

Iklan

Iklan


Kota Semarang Di Kepung Banjir, Begini Kata Walikota Semarang

Kamis, 14 Maret 2024 | Maret 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-14T03:01:03Z

 

Kota Semarang Di Kepung Banjir, Begini Kata Walikota Semarang
(Foto : X @jalur5_)

EKSEMPLAR.COM - Hampir seluruh wilayah di Kota Semarang terkepung banjir setelah diguyur hujan deras sejak Rabu (13/3) pagi.


Hingga pukul 20.30 WIB, banjir terjadi di kawasan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Mangkang, Genuk, Tembalang area Ketileng dan Semarang Barat seperti Krapyak atau Kalibanteng.


Wilayah di Terboyo-Kaligawe yang terendam banjir sejak pagi dilaporkan genangannya semakin tinggi.


Salah seorang warga Genuk, Alif Nazala Rizki menuturkan rumahnya masih aman. Namun, kini dia terisolir.


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, dampak banjir akibat intensitas hujan lebat semakin berkurang.


Namun, kata dia, genangan tetap ada di wilayah Kecamatan Pedurungan, yaitu Jalan Parang Sarpo, Jalan Parang Baris, Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul.


Kemudian di Kecamatan agenuk ada di Jalan Gebang Anom, Gebangsari, dan Muktiharjo Lor serta Pantura Jalan Raya Kaligawe atau tepatnya di depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Pemkot terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terkait hal itu.


"Sekarang masyarakat Genuk sudah paham, bahwa domain penanganan banjir, khususnya Kaligawe berada di wilayah BBWS Pemali Juana," kata Mbak Ita.


"Di (sungai) Tenggang masih antre air sehingga di Muktiharjo Lor dan Muktiharjo Kidul ini masih ada genangan, tetapi kalau dilihat dampaknya hanya di jalan raya, tidak masuk ke perumahan," imbuhnya.


Upaya penanganan jangka panjang yang sudah dilakukan pemkot antara lain lewat proses persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).


Sementara yang sudah disetujui yaitu wilayah Gebang Anom, Kelurahan Gebangsari. Sedangkan jembatan Nogososro dalam proses lelang berdasarkan keputusan TAPD. Sisanya, di Parang Sarpo dan Parang Baris masuk dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.


"Sekarang yang bisa dilakukan adalah di Gebang Anom, saat ini di sana juga sedang berproses karena menunggu lelang urugan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang," ujarnya.