EKSEMPLAR.COM - Peristiwa penemuan seorang perempuan, AN (40), warga Dusun Sido Rukun Desa Clumprit Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang, yang diduga bunuh diri di dalam sumur pada Selasa (2/1/2024), mengguncang kedamaian warga.
Kejadian ini memberikan pukulan emosional di tengah-tengah masyarakat Malang Raya, menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental dan depresi perlu mendapat perhatian lebih serius.
Kejadian tragis ini pertama kali dilaporkan sekitar pukul 03.30 WIB dini hari, ketika petugas Polsek Pagelaran menerima laporan dari perangkat Desa Clumprit.
Korban ditemukan meninggal di dalam sumur dengan kedalaman mencapai 10,9 meter. Saksi pertama, Budianto (kakak ipar korban), memberitahu bahwa korban sebelumnya pernah mencoba bunuh diri di rumah kakaknya.
Informasi dari saksi mengungkap bahwa korban mengalami sakit depresi dan sering mengkonsumsi obat sakit syaraf.
Kondisi ini menjadi peringatan penting akan urgensi pemahaman masyarakat terhadap kesehatan mental dan pentingnya memberikan dukungan kepada individu yang mengalami masalah psikologis.
Pada saat olah TKP, keluarga korban melibatkan pihak kepolisian, PMI Kabupaten Malang, BPBD, dan relawan MSR untuk melakukan evakuasi.
Keterlibatan relawan dan dukungan komunitas menjadi contoh positif tentang bagaimana bersama-sama menghadapi situasi sulit dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Tragedi ini membuka diskusi penting tentang kesehatan mental di masyarakat. Perlu adanya upaya lebih lanjut dalam mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah kesehatan mental, serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi individu yang membutuhkan bantuan.
Keluarga korban yang responsif terhadap situasi ini memberikan contoh kepedulian dan dukungan yang sangat dibutuhkan pada saat-saat sulit.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, sehingga individu yang mengalami tekanan mental merasa didengar dan tidak sendirian.
Tragedi ini juga mengingatkan kita untuk mengatasi stigma seputar masalah kesehatan mental.
Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas dan kepekaan terhadap masalah ini agar tidak terjadi penilaian negatif terhadap individu yang membutuhkan pertolongan.***
